Pada tanggal 24 april 2008 Universitas Hindu Indonesia pentas pada acara gong gebiayar pada saat Pesta Kesinian Bali diadakan di Art Center dijalan Nusa Indah, Denpasar
kami meliput kegiatan ini mulai dari sesi latihan sampai sebelum pentas sebab pada sesi pentas kami rasa tidak usah karen disiarkan melaui media televisi sehingga semua orang yang ada di bali pada khususnya pasti sudah tahu maka dari itu kami hanya memperlihatkan bagaimana latihan dan perisapananya saja
TANJEK PKB
Unhi Boyong Tari Kebesaran
MESKIPUN hanya tampil sebagai sekaa pendamping, Sekaa Gong Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar tidak mau tampil asal-asalan pada Parade Gong Kebyar Dewasa PKB ke-30 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Selasa (24/6) malam. Seniman-seniman muda dari lembaga pendidikan berbasis Hindu itu sukses mengimbangi penampilan rancak Sekaa Gong Santika Murti Desa Adat Demulih, Susut, yang merupakan duta dari Kabupaten Bangli.
Dari empat materi kesenian yang ditampilkan Sekaa Gong Unhi malam itu, tari lepas "Sawitri Bhuwana" mendapat aplaus paling meriah dari penonton. Tari yang merupakan ekspresi kekaguman terhadap sifat kemahakuasaan Tuhan sebagai Dewi Fajar (Sawitri) dengan sinar sucinya yang menyelusup ke seluruh penjuru dunia guna menghapus segala kegelapan (awidya) ini sejatinya merupakan tari kebesaran Unhi. Umumnya, tari yang gerak tarinya ditata oleh Nyoman Cerita dan Ida Ayu Wimba Ruspawati ini hanya dipentaskan pada acara-acara kebesaran Unhi seperti wisuda sarjana dan dies natalis. Namun, malam itu Unhi seolah sengaja mempersembahkan "Sawitri Bhuana" itu kepada penikmat seni di Bali sekaligus sebagai ajang untuk makin mendekatkan Unhi di hati masyarakat Bali. (ian)
Sumber :http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=7&id=1281
Ini pada saat latihan terakhir mekidungnya
UNHI Pun Ramaikan PKB
DENPASAR - Panggung pementasan di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30 tahun ini tak lagi hanya didominasi ISI Denpasar dan SMKN Sukawati. Namun juga Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar.
Seperti pementasan Selasa (24/6) malam lalu. Saat tampil mebarung (duel) bersama gong kebyar Bangli, UNHI menyajikan garapan terbaiknya berupa tabuh Pisan Bangun Anyar karya seorang komposer kondang Wayan Beratha tahun 1978 silam. Tabuh yang memodifikasi garapan kekebyaran lelambatan klasik dengan tetap berpegang pada komposisi bangun estetik dan etika seni macam gineman, pengawit, pengawak, pengisep dan pengecet sehingga mampu menghasilkan alunan gending barungan yang apik. Kemudian disusul tarian kreasi kebesaran UNHI Denpasar, yakni tarian Sawitri Bhuwana.
Juga ditampilkan gegitaan Prabu Satyeng Budhi. Lakon itu mengingatkan tentang kebenaran Siwa-Budha, ajaran kepemimpinan (asta brata) agar mampu menjadi pemimpin yang bijaksana, dan filsafat tentang Catur Marga menuju Yang Tunggal, Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai suguhan pemungkas, mahasiswa UNHI Denpasar yang dikoordinir AA. Gede Raka ini menutup aksinya dengan fragemtari berlakon Narasingha Murthi. Cerita ini mengurai kematian dalam kemenangan dharma melawan adharma dengan cerita Wisnu melawan Hiranyakasipu. Ceritanya sarat pesan sebagai pedoman hidup.(ija)
Sumber :http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=8816
ini adalah orang-orang yang mendukung dan sebagai suporter dalam latihan
ini adalah kelompok penabuh pada saat pengesetan lagu dan tariannya
ini suporter dari BEM UNHI
ini pada saat pengesetan tarian naganya
Para mahasiswa UNHI melakukaan latihan terakhir pada pagi harinya di Art Center seperti foto di bawa ini dan kami rasa tidak perlu banyak menjelaskan bagaiman kronologi kegiatan ini karena anda sudah dapat menyimpulkan pada rekaman berikut ini
ini pada saat jam tiga sore para penari melakukan persiapan mulai dari pengeriasan muka- muka para penari satu-persatu dengan tujuh perias
ini pada saat pengeriasan awal anggota penari yang satu - satunya pria dalam kelompok ini tetapi kempuan dan pengalamannya menari sangat hebat dibandingakn dengan penari yang lain
karena semua periasnya sedang sibuk maka ada juga yang sebagian merias diri-sendiri
sedangkan yang lain dirias oleh perias
ini adalah pelengakapan yang akan diguanakan untuk pentas
ini adalah costom untuk pentas masih dalam dus besar
ada pula yang mendukung moral para penari dari teman-temannya
ini adalah tempat para penari yang akan pentas nanti malam
semakin sore semakin banyak penonton yang datang
ada juga sebagian penonton yang menunggu sambil membeli jajan
ini adalah pendukung yang paling bersemangat diantara yang datang untuk mendukung kegiatan ini dan sekaligus datang untuk menikmati pesta kesinian ini
ini adalah sebagian penonton dari universitas hindu indonesia
ini hanya sebagian tetapi pada malam harinya bangku ini penuh dengan mahasiswa UNHI yang datang untuk menonton
kami meliput kegiatan ini mulai dari sesi latihan sampai sebelum pentas sebab pada sesi pentas kami rasa tidak usah karen disiarkan melaui media televisi sehingga semua orang yang ada di bali pada khususnya pasti sudah tahu maka dari itu kami hanya memperlihatkan bagaimana latihan dan perisapananya saja
TANJEK PKB
Unhi Boyong Tari Kebesaran
MESKIPUN hanya tampil sebagai sekaa pendamping, Sekaa Gong Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar tidak mau tampil asal-asalan pada Parade Gong Kebyar Dewasa PKB ke-30 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Selasa (24/6) malam. Seniman-seniman muda dari lembaga pendidikan berbasis Hindu itu sukses mengimbangi penampilan rancak Sekaa Gong Santika Murti Desa Adat Demulih, Susut, yang merupakan duta dari Kabupaten Bangli.
Dari empat materi kesenian yang ditampilkan Sekaa Gong Unhi malam itu, tari lepas "Sawitri Bhuwana" mendapat aplaus paling meriah dari penonton. Tari yang merupakan ekspresi kekaguman terhadap sifat kemahakuasaan Tuhan sebagai Dewi Fajar (Sawitri) dengan sinar sucinya yang menyelusup ke seluruh penjuru dunia guna menghapus segala kegelapan (awidya) ini sejatinya merupakan tari kebesaran Unhi. Umumnya, tari yang gerak tarinya ditata oleh Nyoman Cerita dan Ida Ayu Wimba Ruspawati ini hanya dipentaskan pada acara-acara kebesaran Unhi seperti wisuda sarjana dan dies natalis. Namun, malam itu Unhi seolah sengaja mempersembahkan "Sawitri Bhuana" itu kepada penikmat seni di Bali sekaligus sebagai ajang untuk makin mendekatkan Unhi di hati masyarakat Bali. (ian)
Sumber :http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=7&id=1281
Ini pada saat latihan terakhir mekidungnya
UNHI Pun Ramaikan PKB
DENPASAR - Panggung pementasan di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30 tahun ini tak lagi hanya didominasi ISI Denpasar dan SMKN Sukawati. Namun juga Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar.
Seperti pementasan Selasa (24/6) malam lalu. Saat tampil mebarung (duel) bersama gong kebyar Bangli, UNHI menyajikan garapan terbaiknya berupa tabuh Pisan Bangun Anyar karya seorang komposer kondang Wayan Beratha tahun 1978 silam. Tabuh yang memodifikasi garapan kekebyaran lelambatan klasik dengan tetap berpegang pada komposisi bangun estetik dan etika seni macam gineman, pengawit, pengawak, pengisep dan pengecet sehingga mampu menghasilkan alunan gending barungan yang apik. Kemudian disusul tarian kreasi kebesaran UNHI Denpasar, yakni tarian Sawitri Bhuwana.
Juga ditampilkan gegitaan Prabu Satyeng Budhi. Lakon itu mengingatkan tentang kebenaran Siwa-Budha, ajaran kepemimpinan (asta brata) agar mampu menjadi pemimpin yang bijaksana, dan filsafat tentang Catur Marga menuju Yang Tunggal, Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai suguhan pemungkas, mahasiswa UNHI Denpasar yang dikoordinir AA. Gede Raka ini menutup aksinya dengan fragemtari berlakon Narasingha Murthi. Cerita ini mengurai kematian dalam kemenangan dharma melawan adharma dengan cerita Wisnu melawan Hiranyakasipu. Ceritanya sarat pesan sebagai pedoman hidup.(ija)
Sumber :http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=8816
ini adalah orang-orang yang mendukung dan sebagai suporter dalam latihan
ini adalah kelompok penabuh pada saat pengesetan lagu dan tariannya
ini suporter dari BEM UNHI
ini pada saat pengesetan tarian naganya
Para mahasiswa UNHI melakukaan latihan terakhir pada pagi harinya di Art Center seperti foto di bawa ini dan kami rasa tidak perlu banyak menjelaskan bagaiman kronologi kegiatan ini karena anda sudah dapat menyimpulkan pada rekaman berikut ini
ini pada saat jam tiga sore para penari melakukan persiapan mulai dari pengeriasan muka- muka para penari satu-persatu dengan tujuh perias
ini pada saat pengeriasan awal anggota penari yang satu - satunya pria dalam kelompok ini tetapi kempuan dan pengalamannya menari sangat hebat dibandingakn dengan penari yang lain
karena semua periasnya sedang sibuk maka ada juga yang sebagian merias diri-sendiri
sedangkan yang lain dirias oleh perias
ini adalah pelengakapan yang akan diguanakan untuk pentas
ini adalah costom untuk pentas masih dalam dus besar
ada pula yang mendukung moral para penari dari teman-temannya
ini adalah tempat para penari yang akan pentas nanti malam
semakin sore semakin banyak penonton yang datang
ada juga sebagian penonton yang menunggu sambil membeli jajan
ini adalah pendukung yang paling bersemangat diantara yang datang untuk mendukung kegiatan ini dan sekaligus datang untuk menikmati pesta kesinian ini
ini adalah sebagian penonton dari universitas hindu indonesia
ini hanya sebagian tetapi pada malam harinya bangku ini penuh dengan mahasiswa UNHI yang datang untuk menonton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Mohon kesediaannya anda untuk memberi komentar, Terima Kasih