Url :http://www.balipost.co.id/BALIPOSTCETAK/2003/12/29/s1.htm
Sumber :Balibost
Jangan sampai Ada Dualisme di Unhi
Sebagai umat Hindu yang sudah diklaim ikut sebagai 'pemilik' Universitas Hindu Indonesia (Unhi), saya ingin menyampaikan rasa keprihatinan saya setelah membaca berita tentang kisruhnya pemilihan Rektor Unhi. Statemen dan berita di media massa menyatakan bahwa Yayasan Widya Kerti tidak secara otomatis akan meng-SK-kan dan melantik Rektor terpilih, akan kembali memberikan preseden dan contoh tidak simpatik kepada umat. Ini indikasi tidak berani mengakui kekalahan dan juga tidak fair, jujur, berani, mengakui keunggulan teman/umat.
Saya tidak mempunyai kepentingan langsung dan tidak kenal dengan dua kandidat Rektor Unhi. Saya cuma ingin di Unhi tidak seperti di Parisada Bali yang sampai kini ada dua versi, yaitu versi Besakih dan versi Campuhan. Di Unhi sebaiknya ada satu rektor yang terpilih dan dilantik. Jangan sampai ada rektor versi Senat dan ada lagi rektor versi Yayasan. Jika terjadi dualisme rektor, pasti mahasiswa dan umat sangat kecewa, tak percaya kepada Unhi, sebagaimana kecewanya umat kepada Parisada Bali saat ini.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati perkenankan saya menyampaikan sumbangan pemikiran sebagai berikut: 1. Dorong agar Ketua Yayasan sesegera mungkin meng-SK-kan dan melantik Rektor terpilih. Ini menjadi sangat penting agar lembaga Senat tidak merasa dilecehkan dan mahasiswa tidak demo. Akan memalukan sekali kalau hal itu sampai terjadi.
2. Saat pelantikan, undang juga bendesa adat se-Bali agar Unhi dikenal, disayang lalu dicintai dan dipilih oleh umat Hindu. Tidak seperti sekarang, Unhi masih dipandang sebelah mata sehingga miskin mahasiswa.
3. Jangan lupa juga mengundang kepala Lembaga Perkreditan Desa yang ada di seluruh desa pakraman di Bali. Ini menjadi sangat penting agar para kepala LPD menguliahkan para pengurus LPD-nya di Fakultas Ekonomi Unhi, demi ajeg-nya LPD dan tidak ada LPD yang 'sakit'.
Saya berharap Unhi makin jaya dan bisa mencerdaskan umat, bukan sebaliknya.
I Nyoman Juni Antara, S.Pd.
Banjar Adeng, Desa Tegal Jadi
Kec. Marga, Tabanan
Saya tidak mempunyai kepentingan langsung dan tidak kenal dengan dua kandidat Rektor Unhi. Saya cuma ingin di Unhi tidak seperti di Parisada Bali yang sampai kini ada dua versi, yaitu versi Besakih dan versi Campuhan. Di Unhi sebaiknya ada satu rektor yang terpilih dan dilantik. Jangan sampai ada rektor versi Senat dan ada lagi rektor versi Yayasan. Jika terjadi dualisme rektor, pasti mahasiswa dan umat sangat kecewa, tak percaya kepada Unhi, sebagaimana kecewanya umat kepada Parisada Bali saat ini.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati perkenankan saya menyampaikan sumbangan pemikiran sebagai berikut: 1. Dorong agar Ketua Yayasan sesegera mungkin meng-SK-kan dan melantik Rektor terpilih. Ini menjadi sangat penting agar lembaga Senat tidak merasa dilecehkan dan mahasiswa tidak demo. Akan memalukan sekali kalau hal itu sampai terjadi.
2. Saat pelantikan, undang juga bendesa adat se-Bali agar Unhi dikenal, disayang lalu dicintai dan dipilih oleh umat Hindu. Tidak seperti sekarang, Unhi masih dipandang sebelah mata sehingga miskin mahasiswa.
3. Jangan lupa juga mengundang kepala Lembaga Perkreditan Desa yang ada di seluruh desa pakraman di Bali. Ini menjadi sangat penting agar para kepala LPD menguliahkan para pengurus LPD-nya di Fakultas Ekonomi Unhi, demi ajeg-nya LPD dan tidak ada LPD yang 'sakit'.
Saya berharap Unhi makin jaya dan bisa mencerdaskan umat, bukan sebaliknya.
I Nyoman Juni Antara, S.Pd.
Banjar Adeng, Desa Tegal Jadi
Kec. Marga, Tabanan
| 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Mohon kesediaannya anda untuk memberi komentar, Terima Kasih