Banjir Tips, Hadiah & Kue
Odilia Winneke - detikfood
Jakarta - Seperti janjian, menjelang pukul 09.00 pagi pak Made Kona, pastry chef, Four Seasons Jakarta dan sebagian peserta sudah siap di Garden Terrace yang sudah ditata cantik.
Padahal kelas baru akan mulai pukul 10.00 pagi. Rupanya pak Made Kona tak mau membuang waktu semenitpun. Pukul 10.00 tepat meskipun acara belum dibuka, pak Made sudah memberikan pengantar plus info seputar kue-kue mungil. Nah, lho!
Sepuluh menit kemudian, pak Made membuka acara dengan peragaan Mini Fruit Tarlet. Tarlet alias mini pie memang terlihat sederhana tetapi tetap ada rahasia membuat kulit yang renyah. "Kalau mengocok tidak perlu terlalu lama dan telur harus satu per satu masuknya supaya bisa dikontrol. Siapa tahu ada kulit telur yang terbawa," demikian pak Made menjelaskan dengan aksen Bali yang medok. Usai diaduk adonan lalu diistirahatkan dalam chiller. "Tujuannya supaya adonan jadi agak keras dan mudah dibentuk," jelas pak Made yang dibantu oleh Sandy dan Ferry sang asisten mencetak adonan. Beberapa peserta juga kebagian adonan dan cetakan untuk dibentuk. Tusuk satai pun menjadi alat untuk pemotong adonan.
Pembuatan Pastry Cream menjadi tahap berikutnya. Ada dua cara pembuatan vla yang diperagakan. "Yang pertama cara alami, dan yang kedua memakai vla instan," tutur pak Made yang dengan murah hati membagi tips-tips dan memperagakan kedua cara itu. Soal merk, ukuran dan bahan pengganti hampir selalu ditanyakan oleh peserta. Sambil menunggu pie dipanggang, pak Made memperagakan Pistachio Cream Cake. Urusan sponge cake yang lembut, yang bantat, yang kempes dan teknik mengocok menjadi topik seru bagi peserta. "Tuh kan udah siap," komentar pak Made sambil memperlihatkan adonan kue pada peserta.
Setelah pembuatan pistachio cream, pak Made memperagakan Devil Chocolate Cake. "Cake ini sangat unik karena memakai biang atau bibit untuk pengembang seperti roti," jelas pak Made sambil mengaduk baking powder dalam adonan cokelat. Biang adonan yang mengembang dan berbuih ternyata tak bisa langsung dipakai karena harus dingin. Perbedaan adonan panas dan dingin juga diamati langsung oleh peserta. Pokoknya saking aktifnya, tiap langkah selalu dihujani pertanyaan oleh peserta. "Kalau aktif begini saya jadi senang," kata pak Made yang membagi semua info dan tipsnya termasuk alamat distributor bahan. Adonan ganache, campuran cokelat dan krim segar dengan cekatan dibuat oleh Sandy.
Urusan penyelesaian cake, melapis dan menghias memang sengaja ditaruh di bagian akhir supaya peserta lebih bisa konsentrasi. Strawberry Lemon Roll dan Mango and Peach Cream Cake yang mirip juga diperagakan di bagian akhir. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, peserta pun makan siang sambil melihat sesi terakhir dari pembuatan kue. Menu hidangan Bali menjadi santapan tepat siang itu. Dari ayam betutu, satai lilit, sambal, lawar hingga aneka jajan pasar sebagai penutupnya. Tak lebih dari 30 menit, peserta sudah berkumpul lagi. Kali ini semua tahapan penyelesaian cake, melapis, memotong dan menghias dibahas komplet.
Menjelang pukul 14.00, acara ditutup dengan pembagian hadiah. Voucher makan dari Four Seasons Jakarta dibawa pulang oleh Yanti Djuari dan Santi S. Sedangkan bingkisan cokelat Lindt (3 jenis cokelat yang cantik) dari PT Pandurasa Kharisma dibagikan untuk Megah Sari, Zubaidah, dan Liestyaningsih. Pak Made juga membawa hadiah kejutan, 3 cake cokelat yang cantik khusus diberikan pada Adriana (4 Agustus) dan Diah rukmiharyani (14 Agustus) yang bulan Agustus merayakan hari ulang tahun. Untuk semua peserta, ada kotak segitiga emas, diisi oleh berbagai mini cake yang diperagakan hari itu. Puas? Wah, ternyata belum, sebagian peserta belum mau pulang kalau belum berfoto dengan pak Made bahkan masih juga melanjutkan diskusi dengan pak Made hingga menjelang pukul 15.00. Capek tetapi puas, demikian komentar para peserta. Nah, kalau ingin hadiah-hadiah dan info kuliner yang trendy, jangan lewatkan cooking class bulan depan. Sampai jumpa! [ely/]
Odilia Winneke - detikfood
Jakarta - Seperti janjian, menjelang pukul 09.00 pagi pak Made Kona, pastry chef, Four Seasons Jakarta dan sebagian peserta sudah siap di Garden Terrace yang sudah ditata cantik.
Padahal kelas baru akan mulai pukul 10.00 pagi. Rupanya pak Made Kona tak mau membuang waktu semenitpun. Pukul 10.00 tepat meskipun acara belum dibuka, pak Made sudah memberikan pengantar plus info seputar kue-kue mungil. Nah, lho!
Sepuluh menit kemudian, pak Made membuka acara dengan peragaan Mini Fruit Tarlet. Tarlet alias mini pie memang terlihat sederhana tetapi tetap ada rahasia membuat kulit yang renyah. "Kalau mengocok tidak perlu terlalu lama dan telur harus satu per satu masuknya supaya bisa dikontrol. Siapa tahu ada kulit telur yang terbawa," demikian pak Made menjelaskan dengan aksen Bali yang medok. Usai diaduk adonan lalu diistirahatkan dalam chiller. "Tujuannya supaya adonan jadi agak keras dan mudah dibentuk," jelas pak Made yang dibantu oleh Sandy dan Ferry sang asisten mencetak adonan. Beberapa peserta juga kebagian adonan dan cetakan untuk dibentuk. Tusuk satai pun menjadi alat untuk pemotong adonan.
Pembuatan Pastry Cream menjadi tahap berikutnya. Ada dua cara pembuatan vla yang diperagakan. "Yang pertama cara alami, dan yang kedua memakai vla instan," tutur pak Made yang dengan murah hati membagi tips-tips dan memperagakan kedua cara itu. Soal merk, ukuran dan bahan pengganti hampir selalu ditanyakan oleh peserta. Sambil menunggu pie dipanggang, pak Made memperagakan Pistachio Cream Cake. Urusan sponge cake yang lembut, yang bantat, yang kempes dan teknik mengocok menjadi topik seru bagi peserta. "Tuh kan udah siap," komentar pak Made sambil memperlihatkan adonan kue pada peserta.
Setelah pembuatan pistachio cream, pak Made memperagakan Devil Chocolate Cake. "Cake ini sangat unik karena memakai biang atau bibit untuk pengembang seperti roti," jelas pak Made sambil mengaduk baking powder dalam adonan cokelat. Biang adonan yang mengembang dan berbuih ternyata tak bisa langsung dipakai karena harus dingin. Perbedaan adonan panas dan dingin juga diamati langsung oleh peserta. Pokoknya saking aktifnya, tiap langkah selalu dihujani pertanyaan oleh peserta. "Kalau aktif begini saya jadi senang," kata pak Made yang membagi semua info dan tipsnya termasuk alamat distributor bahan. Adonan ganache, campuran cokelat dan krim segar dengan cekatan dibuat oleh Sandy.
Urusan penyelesaian cake, melapis dan menghias memang sengaja ditaruh di bagian akhir supaya peserta lebih bisa konsentrasi. Strawberry Lemon Roll dan Mango and Peach Cream Cake yang mirip juga diperagakan di bagian akhir. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, peserta pun makan siang sambil melihat sesi terakhir dari pembuatan kue. Menu hidangan Bali menjadi santapan tepat siang itu. Dari ayam betutu, satai lilit, sambal, lawar hingga aneka jajan pasar sebagai penutupnya. Tak lebih dari 30 menit, peserta sudah berkumpul lagi. Kali ini semua tahapan penyelesaian cake, melapis, memotong dan menghias dibahas komplet.
Menjelang pukul 14.00, acara ditutup dengan pembagian hadiah. Voucher makan dari Four Seasons Jakarta dibawa pulang oleh Yanti Djuari dan Santi S. Sedangkan bingkisan cokelat Lindt (3 jenis cokelat yang cantik) dari PT Pandurasa Kharisma dibagikan untuk Megah Sari, Zubaidah, dan Liestyaningsih. Pak Made juga membawa hadiah kejutan, 3 cake cokelat yang cantik khusus diberikan pada Adriana (4 Agustus) dan Diah rukmiharyani (14 Agustus) yang bulan Agustus merayakan hari ulang tahun. Untuk semua peserta, ada kotak segitiga emas, diisi oleh berbagai mini cake yang diperagakan hari itu. Puas? Wah, ternyata belum, sebagian peserta belum mau pulang kalau belum berfoto dengan pak Made bahkan masih juga melanjutkan diskusi dengan pak Made hingga menjelang pukul 15.00. Capek tetapi puas, demikian komentar para peserta. Nah, kalau ingin hadiah-hadiah dan info kuliner yang trendy, jangan lewatkan cooking class bulan depan. Sampai jumpa! [ely/]
| 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Mohon kesediaannya anda untuk memberi komentar, Terima Kasih